Fisika UIN Makassar

Sabtu, 12 Februari 2011

Komet




Komet
PADA tahun 2004 ada dua komet yang bisa diamati dengan mata telanjang. Hari ini, 7 Mei, salah satu komet itu mencapai kecerlangan maksimum.
Komet atau bintang berekor adalah anggota Tata Surya yang mempunyai orbit hiperbola. Ekornya kian panjang bila mendekati Matahari. Begitu panjangnya hingga bisa mencapai 150 juta kilometer, atau sejauh jarak Bumi-Matahari atau biasa dinamakan 1 Satuan Astronomi (SA). Dengan begitu komet bisa dibilang anggota Tata Surya terbesar.
Di tahun 2004 ada dua komet yang bakal bisa diamati dengan mata telanjang, yaitu Komet C/2001 Q4 (NEAT) dan C/2002 T7 (LINEAR). Dengan bantuan teleskop kecil dan binokular, kedua komet tersebut sudah bisa diamati sejak Februari lalu. Mulai bulan Maret, baru bisa diamati dengan mata telanjang setelah kecerlangannya lebih kecil dari 6 magnitudo semu.
Magnitudo adalah skala kecerlangan obyek langit yang terlihat oleh pengamat, semakin kecil magnitudo maka akan semakin terang. Perbedaan sebesar 5 magnitudo setara dengan perbedaan kecerlangan 100 kali. Obyek terlemah yang bisa diamati oleh mata telanjang di langit memiliki magnitudo 6,5. Sebagai perbandingan magnitudo semu matahari sebesar - 26,8 dan bintang langit malam terterang, yaitu Sirius sebesar - 1, 46. Rata-rata bintang yang terang bermagnitudo dari 1 hingga 2.
Komet NEAT ditemukan pada 28 Agustus 2001 melalui program Near Earth Asteroid Tracking (NEAT), saat itu magnitudonya 20 setara dengan 400 ribu kali lebih lemah dari bintang teredup yang bisa diamati dengan mata telanjang. Namun, pada bulan April akan memiliki magnitudo sebesar 1-2 dan mencapai kecerlangan maksimum pada 7 Mei 2004, saat sejarak 48 juta kilometer dari Bumi. NEAT bergerak dalam arah rasi Canis Mayor, melewati Cancer, dan tiba di arah Ursa Mayor pada akhir Mei. Bisa diamati setelah matahari terbenam dari arah Barat-Utara bola langit. Lalu, sekitar tanggal 12-16 Mei ada pemandangan yang menakjubkan dikarenakan keberadaan empat planet terterang, yaitu Venus, Mars, Saturnus, dan Yupiter di sekitar komet.
Adapun Komet LINEAR ditemukan melalui program Lincoln Laboratory Near Earth Asteroid Research (LINEAR) pada 29 Oktober 2002 dan akan mencapai kecerlangan maksimum 19 Mei 2004 pada jarak 40 juta kilometer dari Bumi. Komet ini bergerak dari arah rasi Pisces melewati Cetus, Eridanus, dan Lepus menuju Canis Mayor. Pada pertengahan April hingga awal Mei, komet ini bisa dilihat pagi hari di arah timur. Setelah itu, komet akan terlihat di arah Barat, setelah matahari terbenam.
Kedua komet tersebut bisa dinikmati pemandangannya selama bulan Mei dengan mata telanjang bila kondisi langit cerah. Memasuki bulan Juni, kedua komet tersebut menjauhi Bumi dan Matahari.
Asal-usul
Ternyata ada kepercayaan yang mengaitkan kedatangan komet dengan munculnya bencana, seperti wabah, peperangan, dan paceklik. Dalam rekaman Babad Tanah Jawi dikisahkan pertarungan keris pusaka Kyai Sangkelat dan Kyai Condongcatur milik kerajaan Majapahit. Ternyata, Kyai Condongcatur kalah dan ujung kerisnya patah. Kemudian oleh Prabu Brawijaya, Raja Majapahit waktu itu, keris itu diperbaiki dengan cara ditempa. Sesaat akan dipalu, Kyai Condongcatur melesat ke langit, berubah menjadi komet dan mulai melakukan balas dendam dengan menurunkan bencana.
Beberapa contoh yang mengaitkan komet dengan bencana adalah peristiwa kedatangan Komet Ikeya-Seki pada tahun 1965 dengan G30S PKI. Lalu, kejatuhan kerajaan Normandia pada tahun 1066 oleh kerajaan Inggris.
Kehadiran ilmu pengetahuan modern menjadikan manusia bisa memandang kedatangan komet secara rasional. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah dari mana asalnya komet itu?
Adalah seorang astronom Belanda, Jan Oort mengemukakan teori bahwa Tata Surya dikelilingi awan dengan jari-jari antara 50.000 SA-100.000 SA. Awan ini tersusun dari materi berukuran kecil yang menjadi tempat pembentukan dan kemunculan komet. Untuk menghormati Jan Oort, awan itu lalu dinamai Awan Oort, dengan perkiraan populasi komet sekitar seratus triliun dan bermassa total 10-100 kali massa Bumi. Akibat gangguan bintang-bintang sekitar Matahari terhadapnya, sebagian materi awan jatuh ke bidang Tata Surya, selanjutnya tertarik oleh gravitasi Matahari dan bergerak ke pusat Tata Surya.
Fred L Whipple, astronom dari Universitas Harvard, mengusulkan pertama kali di tahun 1950 mengenai struktur komet yang berupa gumpalan es kotor (Dirty Snowballs) berdiameter 1-10 kilometer karena tersusun dari beragam senyawa seperti karbondioksida, sianida, amonia, metana, air, serta berbagai macam logam yang bercampur dengan debu dan batuan.
Ketika komet bergerak mendekati Matahari pada jarak kurang dari 3 SA, muncullah selubung gas dan debu yang berukuran 100.000 hingga 1 juta kilometer, yang dinamai Coma. Dalam bahasa latin Coma berarti 'rambut'. Dari kata inilah sebutan komet berasal. Gas dalam Coma beragam seperti CO, CO, HCN, CH, CN, air dan formaldehid. Coma ini diselubungi oleh awan hidrogen berukuran jutaan kilometer yang muncul dari disosiasi radikal hidroksil (OH) akibat radiasi Matahari pada materi yang ada di Coma.
Saat jarak komet kian dekat ke Matahari muncullah ekor komet akibat partikel-partikel yang dipancarkan Matahari (embusan angin Matahari) menguapkan materi yang menyelubungi inti komet. Ada dua jenis ekor Matahari, yaitu ekor ion yang arahnya selalu menjauhi Matahari (segaris arah Matahari-komet), dan ekor debu yang berarah melengkung ke Matahari, akibat tarikan gravitasi Matahari. Meskipun ekor itu sedemikian panjang, kerapatannya amat kecil, bahkan lebih kecil dari kerapatan ruang hampa yang mampu dibuat di Bumi.
Semakin dekat ke Matahari, maka ekor komet kian panjang. Materi yang hilang pun kian banyak. Sebaliknya, ketika menjauhi Matahari, ekor komet memendek. Komet pun kembali ke bentuk semula, namun dengan massa yang telah berkurang, ketika berada jauh dari Matahari menuju ke tempat asalnya.
Namun, tidak semua komet memiliki nasib seperti itu. Ada komet yang ditakdirkan hancur akibat gravitasi Matahari seperti Komet West yang ditemukan pada tahun 1976. Selain gravitasi Matahari, juga ada yang tertarik oleh gravitasi planet raksasa, Yupiter, yaitu Komet Halley. Komet yang terkenal ini dihitung elemen orbitnya oleh astronom Inggris, Edmund Halley, pada tahun 1705 dan ditemukan periode orbitnya yaitu setiap 76 tahun sekali. Komet yang juga mengitari planet raksasa akan memiliki bentuk orbit yang amat eksentrik, kelengkungannya besar.
Dalam catatan sejarah, pengamatan komet sudah dilakukan ratusan tahun lalu. Seiring perkembangan teknologi pengamatan, penemuan komet semakin banyak. Sudah ada ribuan komet yang ditemukan sekarang ini. Sering komet diberi nama sesuai dengan nama penemunya, baik seorang, dua atau lebih, bila ditemukan secara serentak. Contohnya Komet Shoemaker-Levy 9 yang sebagian materinya menabrak Yupiter pada tahun 1994. Komet itu ditemukan oleh pasangan Eugene dan Carolyn Shoemaker serta David H Levy pada 23 Maret 1993.
Tata cara penamaan lainnya adalah menurut tahun ditemukan dan diikuti huruf kecil pada tahun ditemukannya. Misalnya, komet ketujuh yang ditemukan pada tahun 2004 adalah 2004g.
Misi penelitian
Kandungan materi dalam komet menarik perhatian kalangan ilmuwan. Ada pendapat bahwa sumber air dan materi organik di planet-planet berasal dari komet. Dalam perjalanan melanglang ruang, komet mengumpulkan mikroorganisme beku. Kemudian selama menuju Matahari, sebagian materi itu dilepaskan lalu masuk ke Bumi dan berkembang di planet ini. Teori ini disebut Panspermia.
Tidak seperti planet, asteroid, atau obyek di Kuiper Belt, keberadaan komet seperti menyimpan banyak misteri. Hal itu dikarenakan jauh dan luas tempatnya serta jumlahnya yang amat banyak. Selain itu, juga karena tidak adanya jalur khusus orbit komet. Hal lain, materi komet semakin berkurang, setiap melewati Matahari, lalu akan mati. Karena itu, upaya penelitiannya menjadi begitu menantang. Sebagai contoh kedatangan Komet Halley pada 1986 mengundang komunitas internasional untuk melakukan penelitian seperti Uni Soviet dengan pesawat antariksa Vega 1 dan 2, Badan Penerbangan Antariksa Eropa dengan Giotto, Jepang dengan Sakigake, serta Suisei dan NASA dengan International Cometary Explorer (ICE).
Yang teranyar adalah wahana antariksa Rosetta (diluncurkan 2 Maret 2004) untuk menyelidiki Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko selama dua tahun. Rosetta akan mendaratkan instrumen ilmiah ke komet, yang saat ini sedang mendekati Matahari, di tahun 2014.
Wahana lainnya adalah Stardust (diluncurkan 7 Februari 1999) yang menyelidiki Komet Wild 2 dan akan membawa pulang ke Bumi contoh materi koma dari komet ini pada 15 Januari 2006. Diduga, materi yang ada dalam komet merupakan materi yang terbentuk di awal kelahiran Tata Surya 4, 6 miliar tahun lampau.
Diharapkan dengan beragam misi itu akan membuka rahasia Tata Surya miliaran tahun lampau. Dengan begitu, akan lebih baik kita menikmati pemandangan komet dengan semangat ilmiah.


Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.[1]
Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang".[2] Istilah lainnya adalah bintang berekor[3] yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang[3]. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang telah dikeringkan.
Komet terbentuk dari es dan debu.[4] Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari.[1] Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.[4] Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.[5] Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda.[5] Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km.[2] Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet.[6] Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari.[6]

Bagian-Bagian Komet
Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor.[7] Bagian-bagian komet sebagai berikut.[8]
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju.[9] Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari.[7] Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas.[10] Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus.[10] Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas.[11] Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet.[11] Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi.[11] Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.[10]
Jenis-Jenis Komet
Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.[12]
  • Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
  • Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
Nama-nama Komet
Sekarang telah dikenal banyak nama komet, antara lain sebagai berikut.
  • Komet Kohoutek.
  • Komen Arend-Roland dan Maikos yang muncul pada tahun 1957.
  • Komet Ikeya-Seki, ditemukan pada bulan September 1965 oleh dua astronom Jepang, yaitu Ikeya dan T. Seki.
  • Komet Shoemaker-Levy 9 yang hancur pada tahun 1994.
  • Komet Hyakutake yang muncul pada tahun 1996.
  • Komet Hale-bopp yang muncul pada tahun 1997

asteroid




Asteroid
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.
Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto), yaitu 129342 Ependes [2].
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg[4][5], atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%) dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%) dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalnya. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid Ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.

Kamis, 10 Februari 2011

Lapisan Es Greenland Terancam Hilang

Lapisan Es Greenland Terancam Hilang











Lapisan es di Greenland bakal hilang dalam waktu 1.000 tahun mendatang bila pemanasan global terus berlanjut dalam laju seperti sekarang ini. Dalam laporannya di majalah Nature, ilmuwan Jonathan Gregory dari Universitas Reading, meramalkan kenaikan suhu hingga 8 derajat pada tahun 2350 sebagai penyebabnya.
Para peneliti yakin, bila es-es di Greenland itu mencair, maka ketinggian permukaan air laut di seluruh dunia akan naik sekitar tujuh meter.
Disebutkan, lapisan es Greenland --yang merupakan lapisan terbesar kedua setelah lapisan es Kutub Selatan itu-- tidak akan bertahan, kecuali kita berhasil mengurangi efek rumah kaca akibat emisi gas karbon dioksida. Adapun gas karbon dioksida yang menutupi atmosfer Bumi telah menyebabkan panas tidak bisa keluar, dan akibatnya suhu pun naik.
Padahal saat ini, suhu rata-rata di Greenland hanya butuh sekitar 3 derajat saja untuk membuat lapisan esnya mencair. Sementara yang akan kita hadapi tahun 2350 mendatang adalah kenaikan 8 derajat!
Nah, apabila lapisan es hilang dari Greenland, maka daratan itu akan menjadi lebih panas karena ia berada di tempat rendah, dan lebih banyak menyerap sinar Matahari, bukan memantulkannya seperti ketika ada es.
"Tidak seperti es lain di Lautan Kutub Utara yang mencair dan membeku kembali tiap tahun, lapisan es Greenland mungkin tidak bisa kembali lagi walaupun suhu global diturunkan hingga seperti jaman pra industri," kata Dr Gregory.
Sebelum terjadinya era industrialisasi, atmosfer Bumi mengandung 280 ppm (parts per million) karbon dioksida. Kini jumlah itu meningkat hingga 370 ppm. Penelitian menunjukkan kenaikan itu akan terjadi hingga 450, 550, 650, 750 dan 1.000 ppm.
Satu-satunya kesepakatan internasional untuk mengurangi gas rumah kaca adalah Kyoto Protocol, yang menetapkan negara-negara industri agar mengurangi emisi global dalam jangka waktu tahun 2008-2012.
Namun kesepakatan itu menghadapi tantangan besar. Ia masih membutuhkan ratifikasi dari Rusia, dan dalam beberapa hal, beberapa kesepakatannya tidak diindahkan oleh Amerika Serikat, produsen karbon dioksida terbesar dunia.

Mars Spektakuler

Mars Spektakuler
Klaim: Planet Mars akan membuat sekali dalam seumur hidup kita sangat dekat dengan Bumi 

Planet Merah adalah tentang akan spektakuler! Bulan ini dan berikutnya, Bumi adalah penangkapan dengan Mars dalam sebuah pertemuan yang akan berujung pada pendekatan terdekat antara dua planet dalam sejarah. Kali berikutnya Mars akan begitu dekat dengan bumi pada tahun 2287. Karena pengaruh daya tarik gravitasi cara Jupiter di Mars dan mengganggu orbit, para astronom hanya bisa yakin bahwa Mars tidak akan sedemikan dekat dengan bumi pada 5.000 tahun lalu, tetapi mungkin selama 60.000 tahun sebelum terjadi lagi.
pertemuan ini akan berujung pada tanggal 27 Agustus ketika Mars datang ke dalam 34.649.589 mil dari bumi dan akan (di samping bulan) benda yang paling terang di langit malam. Ini akan mencapai besaran -2,9 dan akan muncul 25,11 detik busur lebar. Pada perbesaran 75-daya sederhana Mars akan terlihat sama besarnya dengan bulan purnama dengan mata telanjang. Mars akan mudah untuk spot. Pada awal Agustus itu akan naik di timur di 22:00 dan mencapai azimut nya sekitar 3:00
Pada akhir Agustus ketika dua planet paling dekat, Mars akan naik saat malam dan mencapai titik tertinggi di langit di 12:30 Itu cukup nyaman untuk melihat sesuatu yang tidak ada manusia telah melihat dalam sejarah. Jadi, tandai kalender Anda pada awal bulan Agustus untuk melihat Mars menjadi makin terang selama bulan. Berbagi dengan anak-anak Anda dan cucu. HARI INI TIDAK AKAN PERNAH SATU HIDUP INI LAGI LIHAT
Asal: Bagian yang dikutip di atas adalah contoh lain dari item yang pernah benar tapi sekarang sedang beredar lagi, lama setelah peristiwa itu menggambarkan telah terjadi. Artikel ini relevan kembali pada tahun 2003, tetapi tidak berlaku sekarang, dua tahun kemudian.
Mars memang melakukan pendekatan yang sangat dekat dengan Bumi yang memuncak pada tanggal 27, Agustus 2003 ketika planet merah datang dalam waktu 35 juta mil (atau 56 juta kilometer) dari bumi, pendekatan yang terdekat kepada kita dalam hampir 60.000 tahun. Pada waktu itu, Mars muncul sekitar 6 kali lebih besar dan 85 kali lebih terang di langit daripada tidak biasa. (Pesan yang dikutip di atas sering direproduksi dengan istirahat baris malang di tengah kalimat kedua paragraf kedua, meninggalkan beberapa pembaca dengan kesan keliru bahwa Mars akan "terlihat besar seperti bulan purnama dengan mata telanjang" dan tidak menyadari bahwa pernyataan tersebut hanya berlaku bagi mereka yang menggunakan Mars melihat melalui scope dengan 75-power pembesaran.)
Meskipun kedekatan Mars ke bumi pada bulan Agustus 2003 (disebut sebagai oposisi perihelic) adalah kejadian langka, planet merah datang hampir sama dekat dengan kita setiap 15 sampai 17 tahun. Untuk pengamat tanpa bantuan, penampilan Mars 'pada bulan Agustus 2003 adalah tidak signifikan lebih besar atau lebih terang daripada selama tahun-interval yang umum lebih banyak kedekatan.
Mars akan memiliki perjumpaan dekat dengan Bumi pada tahun 2005, namun peristiwa yang akan berlangsung pada bulan Oktober (bukan Agustus), dan planet merah akan muncul sekitar 20% lebih kecil daripada lakukan selama kondisi yang sama pada tahun 2003.
Fenomena Mars tahun 2003 adalah fitur dalam beberapa artikel di situs web Space.com yang masih layak membaca: Mars Mendapatkan Lebih dekat daripada Pernah dalam Sejarah direkam pada tahun 2003 dan Orbital Oddities: Mengapa Mars akan menjadi Begitu Dekat ke Bumi pada bulan Agustus. Tertarik pengamat juga bergabung Mars Watch 2003 melalui situs web MarsToday.com.

Rabu, 02 Februari 2011

BILANGAN PRIMA

Ditemukan, Bilangan Prima Terbesar

Bilangan prima terbesar kini telah ditemukan. Untuk melakukannya, para peneliti bernama Josh Findley memakai bantuan komputer. Temuan ini merupakan bagian dari proyek komputer besar-besaran bertajuk Great Internet Mersenne Prime Search (Gipms). Bilangan prima terbesar itu mengandung 7.235.733 digit.
Untuk menuliskannya dengan lengkap, diperlukan waktu enam minggu. Jika ditulis panjangnya bisa mencapai 25 kilometer. Proyek Gimps ini melibatkan 240 ribu jaringan komputer. Sementara itu, Findley merupakan salah seorang relawan pada Mersenne.org. Ia memakai komputer pribadinya dan sebuah software gratisan. ''Saya masih terkejut dengan temuan ini. Bahkan meski telah lima tahun menjalankan Gimps di komputer pribadi.
Saya tidak menyangka bisa menemukan bilangan prima itu,'' komentar Findley tentang temuannya itu. Findley memakai komputer 2,4 GHz Pentium 4 Windows XP yang dijalankan selama 14 hari untuk membuktikan angka itu benar-benar bilangan prima. Lebar bilangan prima temuan Findley itu hampir satu juta digit dibandingkan bilangan prima terbesar yang pernah dikenal.
Angka ini termasuk kelas spesial angka prima langka yang disebut Mersenne primes. Sebelumnya, hanya 41 bilangan prima yang dikenal. Angka-angka prima pertama adalah 2,3, 5, 7, 11, dst. Angka-angka tersebut dinamakan Marin Mersenne, peneliti Prancis yang mempelajari angka langka yang hidup 300 tahun silam. Angka prima sejak lama telah membuat para peminat matematika terpana.



JURNAL TERMODINAMIKA


HUKUM II TERMODINAMIKA
EDI PUTRA IRAWAN
20404109016
FISIKA 1
Program Studi Pend. Fisika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2011

Abstrak
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Dalam membahas tentang Hukum II Termodinamika, yang dibahas tentang proses reversibel dan proses irreversibel, mesin kalor, siklus carnot, mesin pendingin, hukum II termodinamika, dan entropi.

Kata Kunci
Proses reversibel dan proses irreversibel, mesin kalor, siklus carnot, mesin pendingin, hukum II termodinamika, dan entropi.
Pendahuluan
1.      Konsep dan Defenisi
Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan apakah proses-proses yang dianggap taat azas dengan hukum pertama, terjadi atau tidak terjadi di alam. Hukum kedua termodinamika merupakan suatu generalisasi dari pengalaman yang menunjukkan bahwa tidak ada satupun dari mesin kalor dan mesin pendingin mempunyai efisiensi 100% dan terdapat dua formulasi yang sangat berguna untuk memahami konversi energi panas menjadi energi mekanik. Kedua formulasi ini merupakan formulasi yang dikemukakan oleh Kelvin – Planck dan Rudolf Clausius.
1. Perumusan Kelvin – Planck
Kelvin – Planck menyatakan hukum kedua termodinamika dengan ungkapan bahwa, “Tidak mungkin untuk membuat pesawat yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir bersuhu tertentu seluruhnya menjadi energi mekanik (usaha)”. Perumusan Kelvin – Planck menyatakan bahwa kita tidak dapat menghasilkan kerja mekanis dengan menarik atau menyerap kalor dari reservoir panas tanpa mengembalikan suatu kalor pada reservoir dingin. Apabila hukum ini tidak benar, maka kita dapat menggerakkan atau mengambil panas dari lautan atau menjalankan pembangkit tenaga listrik dengan mengambil panas dari udara di sekelilingnya.
2. Perumusan Clausius
Clausius menyatakan hukum kedua termodinamika dengan ungkapan bahwa, “Tidak mungkin membuat sebuah pesawat yang kerjanya hanya menyerap kalor dari reservoir bersuhu rendah dab memindahkan kalor ini ke reservoir bersuhu tinggi tanpa disertai dengan perubahan lain”. Pernyataan Clausius menunjukkan bahwa untuk memindahkan kalor dari reservoir dingin secara terus menerus ke reservoir panas maka diperlukan kerja oleh pengaruh luar (lingkungan). Telah kita ketahui bersama bahwa apabila dua benda yang memiliki perbedaan temperature kita sentuhkan satu sama lainnya, maka kalor akan mengalir dari benda yang temperaturnya lebih tinggi ke benda yang temperaturnya lebih rendah.

A.     Proses Reversibel dan Proses Irreversibel
1. Proses Irreversibel (Proses Tak Terbalikkan)
Apabila kita menekan pengisap tersebut dengan sangat cepat sampai kembali lagi ke kesetimbangan dengan reservoir, selama proses ini gas bergolak dan tekanan serta temperaturnya tidak dapat didefinisikan secara tepat sehingga grafik proses ini tidak dapat digambarkan sebagai sebuah garis kontinu dalam diagram P-V karena tidak diketahui berapa nilai tekanan atau temperatur yang akan diasosiasikan dengan volume yang diberikan. Proses inilah yang dinamakan proses irreversibel.
2. Proses Reversibel (Proses Terbalikkan)
Proses reversibel adalah sebuah proses yang dengan suatu perubahan diferensial di dalam lingkungannya dapat dibuat menelusuri kembali lintasan proses tersebut
B. Siklus Carnot
Bila ditinjau siklus Carnot (Nicolas Leonardo Sadi Carnot, 1796–1832), yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat proses terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan adiabatik; jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut yakni variabel keadaan, mempunyai sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak peduli bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel keadaan dalam hal ini adalah entropi. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal dan keadaan akhir dan tak gayut proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut. Dalam pandangan ilmu pengetahuan modern, visi alamiah Carnot sangat sederhana tetapi memiliki pengertian tentang kalor sebagai penyebab pembangkitan daya secara esensial adalah tepat.
C. Entropi
Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, "Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar".
Jika ditinjau perubahan entropi suatu gas ideal di dalam ekspansi isotermal, dimana banyaknya molekul dan temperatur tak berubah sedangkan volumenya semakin besar, maka kemungkinan sebuah molekul dapat ditemukan dalam suatu daerah bervolume V adalah sebanding dengan V; yakni semakin besar V maka semakin besar pula peluang untuk menemukan molekul tersebut di dalam V.
D. Mesin Kalor
Sebelum kita membahas tentang siklus Carnot dan Hukum Kedua Termodinamika maka terlebih dahulu membahas tentang mesin kalor. Bagi kita adalah mudah untuk menghasilkan energi termal dengan melakukan kerja. Contohnya adalah dengan menggosokkan telapak tangan dengan cepat maka tangan akan terasa panas. Namun untuk mendapatkan kerja dari energi termal lebih sulit, dan penemuan alat yang praktis untuk melakukan hal ini terjadi sekitar tahun 1700 dengan pengembangan mesin uap (mesin kalor). Ide-ide yang mendasari mesin kalor adalah bahwa energi mekanik dapat diperoleh dari energi termal ketika kalor dibiarkan mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Dalam semua mesin kalor pengubahan energi panas ke energi mekanik selalu disertai dengan pengeluaran gas buang yang membawa sejumlah energi panas. Oleh karena itu, hanya sebagian energi panas hasil pembakaran bahan bakar yang dapat diubah menjadi energi mekanik
E. Mesin Pendingin
Mesin pendingin adalah mesin kalor yang prinsip kerjanya terbalik dengan mesin kalor. Mesin kalor mengambil kalor dari reservoir kalor bersuhu tinggi dan mengubahnya menjadi kerja mekanik serta membuang kelebihannya ke reservoir suhu rendah. Tetapi mesin pendingin mengambil panas dari reservoir suhu rendah kemudian kompresornya memberikan input usaha mekanik dan kalor dibuang pada reservoir suhu tinggi
2.      Apasajakah manfaat dari hukum II Termodinamika dalam kehidupan sehari-hari?
Aplikasi hukum II Termodinamika dalam kehidupan sangatlah membantu aktivitas manusia.
a.  Mesin Pendingin
Sebagai contoh dari mesin pendingin adalah lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan atau AC. Dalam lemari es, bagian dalam peralatan bertindak sebagai reservoir dingin, sedangkan bagian luar yang lebih hangat bertindak sebagai reservoir panas (seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3). Kulkas mengambil kalor dari makanan yang tersimpan dalam kulkas dan mengalirkan kalor ke udara di sekitar kulkas. Untuk dapat mengalirkan kalor maka diperlukan energi listrik untuk melakukan usaha pada sistem sehingga kalor dapat mengalir dari reservoir dingin ke reservoir panas. Maka dari itulah pada saat kulkas bekerja permukaan-permukaan luar kebanyakan kulkas terasa hangat ketika kita sentuh (kulkas menghangatkan udara di sekitarnya).
b. Mesin Kalor
Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Dalam mesin mobil misalnya, energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi gerak mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa pengubahan energi panas ke energi mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang membawa sejumlah energi panas. Dengan demikian, hanya sebagian energi panas hasil pembakaran bahan bakar yang diubah ke energi mekanik.
Contoh lain adalah dalam mesin pembangkit tenaga listrik; batu bara atau bahan bakar lain dibakar dan energi panas yang dihasilkan digunakan untuk mengubah wujud air ke uap. Uap ini diarahkan ke sudu-sudu sebuah turbin, membuat sudu-sudu ini berputar. Akhirnya energi mekanik putaran ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
Contoh lain yaitu mesin uap, mesin diesel dan bensin, mesin jet dan reactor atom.

c. Dalam bidang medis
Peranan hokum II termodinamika dapat juga kita jumpai dalam perlatan medis. Seperti halnya Termometer, tensi, dan lain sebagainya.

Penutup
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik. Pengaplikasian dari hokum 2 termodinamika dapat kita lihat pada bidang medis seperti thermometer dan tensimeter, pada mesin pendingin seperti kulkas dan AC sedangkan pada mesin kalor yaitu mesin jet, mesin disel, reactor atom dan mesin uap.


Daftar Pustaka
Rusli, Ronnie. 2008. Termodinamika ProsesMaterisl. Jakarta: UI-Press.