Fisika UIN Makassar

Senin, 14 Maret 2011

Hipnotis Atasi Konflik di Otak

Daya tarik hipnotis memang terlihat menakjubkan. Bayangkan, seseorang yang dihipnotis bersedia melakukan apapun tanpa disadarinya. Hipnotis dapat mempengaruhi pikiran orang lain untuk melakukan sesuatu berdasarkan persepsi yang berbeda.
Tapi bagaimana hipnotis dapat mempengaruhi pikiran seseorang ? Akhir-akhir ini, penelitian ilmiah tentang hipnotis mulai dilakukan. Tujuannya mengetahui proses yang mempengaruhi memori dan persepsi manusia.
Untuk melihat pengaruhnya, para peneliti memantau aktivitas otak pada orang yang dihipnotis. Caranya dengan melihat pengaruh hipnotis pada otak untuk mengatasi konflik kognitif. Salah satu proses kognitif yang terjadi di otak adalah pengenalan sesuatu berdasarkan informasi dan pengetahuan yang dimiliki manusia. Bisa dikatakan sebagai proses pengambilan keputusan.
Salah satu bentuk konflik kognitif yang dipakai dalam penelitian ini adalah pengenalan warna dan kata. Seseorang diminta untuk menyebut warna tinta yang digunakan untuk mencetak huruf di sebuah surat, tapi susunan huruf merupakan kata yang berarti warna yang lain.
Misalnya kata ’biru’ dituliskan dengan tinta berwarna merah. Biasanya orang akan kesulitan untuk menyebut warna merah karena secara bersamaan ia mencoba membaca kata ’biru’. Inilah salah satu bentuk konflik kognitif yang terjadi di otak.
Amir Raz dan koleganya di Weill Medical College, Cornell University, menggambarkan bahwa hipnotis dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya konflik ini. Untuk keperluan tersebut, digunakan functional magnetik resonance imaging (fMRI) dan seperangkat elektroda yang dipasang di kepala untuk memantau aktivitas otak saat subjek menafsirkan warna.
Para peneliti juga mencoba memberi subjek sugesti lanjutan yang meyakinkan orang yang dihipnotis agar lebih fokus untuk melihat warna daripada membaca kata. Seseorang yang di bawah pengaruh hipnotis yang kuat ternyata dapat menyebutkan warna secara tepat dan lebih cepat daripada yang diberi pengaruh hipnotis ringan.
Hasil scan menunjukkan bahwa hipnotis akan menurunkan aktifitas pada area visual, bagian otak yang memproses rangsangan visual dan anterior cingulate cortex (ACC), bagian yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa perhatian seseorang lebih fokus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sugesti yang diberikan melalui hipnotis dapat mempengaruhi kontrol kognitif dengan menyesuaikan aktivitas di kedua bagian otak.
Cara ini telah dipakai banyak orang. Misalnya Kevin McBride, yang berlatih dengan bantuan hipnotis saat mempersiapkan pertarungan melawan Mike Tyson. Di luar alasan-alasan yang lain, toh akhirnya si leher beton berhasil ditumbangkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar